[Medan | 13 Agustus 2025] PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tengah mematangkan rencana untuk melepas bisnis infrastruktur fiber optiknya. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Angelo Syailendra, mengungkapkan bahwa proses pemindahan aset fiber optik strategis senilai sekitar Rp150 triliun ke anak usaha baru, yaitu PT Telkom Infrastruktur Indonesia (Infranexia atau “FiberCo”), ditargetkan selesai pada pertengahan 2026.
Tahap awal spin-off ditargetkan terlaksana pada akhir 2025, dengan transfer 50%–54% dari total aset senilai Rp150 triliun ke Infranexia. Seluruh proses diproyeksikan selesai pada pertengahan 2026.
Setelah itu, infrastruktur fiber optik tersebut akan dibuka bagi pihak eksternal, termasuk 1.300 penyedia layanan internet (ISP) di Tanah Air, serta perusahaan teknologi global seperti Google dan Microsoft.
Spin-off fiber optik Telkom adalah langkah strategis jangka menengah yang membawa potensi signifikan, dengan membuka akses jaringan kepada pihak ketiga, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat nilai aset.
Jika eksekusinya mulus dan aset FiberCo mampu menghasilkan pendapatan sesuai target 15%, langkah ini bisa memperkuat valuasi TLKM dan menjadi katalis positif bagi sahamnya. Adapun Samuel Sekuritas memberi rekomendasi “Buy” dengan target harga hingga Rp3.500–3.700 berdasarkan valuasi EV/EBITDA 5× dan dividen yield menarik.