[Medan | 29 April 2024] PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT), motor listrik, serta bidang pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit ini telah memutuskan untuk absen membagikan dividen kepada pemegang sahamnya tahun ini, berdasarkan kinerja tahun buku 2023. Keputusan itu telah disepakai dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada hari Jumat (26/4/2024).
Direktur TOBA Juli Oktarina mengumumkan bahwa perseroan telah mengalokasikan dana cadangan sebesar US$ 790.651 atau sekitar Rp 12,82 miliar, dan US$ 7,11 juta atau sekitar Rp 115,43 miliar akan dicatat sebagai laba ditahan perseroan. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung diversifikasi bisnis perusahaan, terutama dalam investasi sektor ketenagalistrikan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan, motor listrik, serta pengelolaan limbah.
Sebagai informasi, TOBA membukukan pendapatan sebesar US$ 501,26 di sepanjang tahun 2023, atau turun 21,16% dibandingkan tahun 2022 yang senilai US$ 635,7 juta. Secara rinci, penjualan ekspor batu bara ke pihak ketiga berkontribusi sebesar US$ 378,7 juta, dan penjualan lokal senilai US$54,03 juta.
Adapun total penjualan batu bara TOBA pada 2023 adalah sebesar US$ 432,7 juta, kemudian pendapatan dari ketenagalistrikan sebesar US$ 59,16 juta, lalu penjualan TBS, inti sawit, dan minyak sawit mentah sebesar US$ 5,9 juta, pendapatan treatment dan pembuangan limbah sebesar US$ 3,18 juta, serta pendapatan sewa kendaraan listrik sebesar US$ 217.989.
Sejalan dengan penurunan pendapatan ini, laba bersih TOBA pun anjlok 86,33% dari US$ 57,8 juta menjadi US$ 7,9 juta di sepanjang 2023. Selain itu, RUPST juga mengesahkan pengangkatan kembali Bacelius Ruru sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, Djamal Attamimi sebagai Komisaris, dan Dr. Ahmad Fuad Rahmany sebagai Komisaris Independen.