[Medan | 12 Februari 2024] PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), perusahaan teknologi yang bergerak di bidang jasa ride hailing, e-commerce dan digital payment ini dilaporkan kembali menjalin komunikasi kembali dengan Grab Holdings di Singapura untuk membahas rencana merger yang sebelumnya muncul ke publik pada tahun 2020.
Merger ini disinyalir dilakukan untuk mengatasi kerugian yang telah terjadi selama bertahun-tahun akibat persaingan sengit antara kedua perusahaan tersebut. Berdasarkan laporan Bloomberg, saat ini Grab dan GoTo sedang dalam tahap diskusi awal mengenai berbagai opsi merger. Salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah akuisisi GoTo oleh Grab menggunakan uang tunai, saham, atau keduanya.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa GOTO semakin terbuka terhadap kemungkinan merger setelah Patrick Walujo menjabat sebagai CEO GoTo pada tahun lalu. Namun, baik Grab maupun Gojek (GoTo) belum memberikan tanggapan terhadap rumor yang beredar di pasar.
Di sisi lain, kombinasi keduanya memiliki potensi besar karena melayani berbagai kebutuhan transportasi hingga pengantaran makanan bagi 650 juta orang dalam kawasan. Dilihat dari kapitalisasi pasar, GOTO mencatatkan market cap sekitar Rp 100,92 triliun per 7 Februari 2024, sementara Grab memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 12,99 miliar atau sekitar Rp 203,74 triliun. Jika keduanya merger, kapitalisasi pasar diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 304,66 triliun.
Selain itu, meskipun potensi kapitalisasi pasar besar, performa keuangan keduanya pada kuartal III-2023 menunjukkan perbedaan, dimana GOTO masih mencatatkan rugi bersih dan penurunan harga saham year to date, sementara Grab telah mencatatkan EBITDA positif dan return positif pada para pemegang saham year to date.
Adapun saham Grab yang terdaftar di Nasdaq mengalami pertumbuhan positif year to date. Pada perdagangan hari Jumat (9/2/2024), saham Grab berada di level US$ 3,32 per saham, naik sebesar 0,61% dibandingkan dengan posisi awal Januari. Sementara itu, saham GOTO mengalami penurunan 3,45% year to date ke posisi Rp 84 per saham dari posisi awal Januari di level Rp 87 per saham, meskipun sempat mencapai level tertinggi year to date di Rp 92 per saham.
Sementara dari segi laporan keuangan kuartal III-2023, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 10,51 triliun, naik 31,18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,96 triliun. Meskipun demikian, GOTO masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 9,54 triliun. Sebaliknya, Grab mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 61% YoY menjadi US$ 615 juta pada kuartal III-2023, dan berhasil mencatatkan EBITDA positif untuk pertama kalinya sebesar US$ 29 juta, dibandingkan dengan EBITDA negatif US$ 161 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.