[Medan | 14 Februari 2025] Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 15 poin ke level Rp16.361 per dolar AS pada perdagangan Kamis (13/2/2025). Penguatan ini didorong oleh meningkatnya optimisme di pasar Asia, seiring dengan membesarnya peluang berakhirnya perang Ukraina yang telah berlangsung sejak 2022.
Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan bahwa baik Presiden Rusia, Vladimir Putin, maupun Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah menyatakan keinginan mereka untuk berdamai dalam percakapan telepon terpisah dengannya pada Rabu malam (12/2/2025).
Berakhirnya konflik ini diperkirakan dapat menekan harga komoditas energi, terutama minyak dan gas. Selama ini, perang Rusia-Ukraina telah memicu lonjakan harga energi global, yang berdampak pada neraca perdagangan Indonesia sebagai negara pengimpor minyak. Jika harga energi turun, beban impor Indonesia berkurang, membantu mengendalikan defisit transaksi berjalan dan menjaga stabilitas Rupiah.
Selain itu, meredanya ketegangan geopolitik berpotensi menarik kembali arus modal asing ke pasar keuangan Indonesia. Investor global umumnya mencari imbal hasil lebih tinggi di negara berkembang ketika risiko global menurun. Aliran dana asing ke pasar saham dan obligasi dapat meningkatkan permintaan terhadap Rupiah, menopang penguatannya terhadap dolar AS.