[Medan | 20 Januari 2025] Dana asing tercatat keluar dari pasar keuangan Indonesia selama pekan ketiga Januari 2025. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa sepanjang periode 13-16 Januari 2025, terjadi aliran modal keluar (capital outflow) senilai Rp 9,57 triliun dari pasar keuangan domestik.
Berdasarkan data BI, dana asing keluar terutama dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Namun, terdapat aliran dana masuk (inflow) di pasar saham, meskipun dalam jumlah kecil. Rinciannya, pasar saham mencatat beli neto sebesar Rp 0,01 triliun, sementara pasar SBN mencatat jual neto Rp 4,17 triliun, dan SRBI mencatat jual neto Rp 5,41 triliun.
Meski aliran dana asing keluar cukup signifikan, premi risiko investasi Indonesia menunjukkan penurunan. Hal ini tercermin dari penurunan premi credit default swap (CDS) Indonesia untuk tenor 5 tahun, yang berada di level 75,06 bps pada 16 Januari 2025, lebih rendah dibandingkan 79,88 bps pada 10 Januari 2025.
Secara kumulatif, sepanjang tahun 2025 hingga 16 Januari, nonresiden tercatat melakukan jual neto Rp 2,63 triliun di pasar saham, jual neto Rp 0,59 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp 5,84 triliun di SRBI.
Denny, salah satu perwakilan BI, menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Strategi bauran kebijakan akan terus dioptimalkan guna menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.