[Medan | 20 Agustus 2024] Bank Indonesia (BI) mencatat arus modal asing masuk ke Indonesia sebesar Rp 9,67 triliun dalam periode sepekan dari 12 Agustus hingga 15 Agustus 2024. Direktur Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyatakan bahwa non-residen tercatat melakukan beli neto selama periode tersebut.
Berdasarkan data transaksi dari 12 hingga 15 Agustus 2024, non-residen mencatat beli neto sebesar Rp 9,67 triliun. Rinciannya adalah beli neto Rp 2,18 triliun di pasar saham, beli neto Rp 7,36 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan beli neto Rp 0,13 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Sejak awal tahun hingga 15 Agustus 2024, non-residen tercatat melakukan jual neto sebesar Rp 11,54 triliun di pasar SBN, sementara di SRBI dan pasar saham, non-residen mencatat beli neto masing-masing sebesar Rp 179,37 triliun di SRBI dan Rp 3,36 triliun di pasar saham.
Di sisi lain, premi risiko investasi atau premi credit default swap (CDS) Indonesia untuk jangka waktu 5 tahun tercatat sebesar 71,8 basis poin (bps) per 15 Agustus 2024, menurun dibandingkan dengan 76,56 bps pada 9 Agustus 2024.
Penurunan premi risiko investasi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Turunnya angka CDS juga menunjukkan bahwa pasar memandang risiko gagal bayar utang pemerintah Indonesia semakin kecil, yang pada akhirnya dapat menarik lebih banyak aliran modal asing ke Indonesia.