[Medan | 29 November 2024] Bank Sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BOK) secara mengejutkan memangkas suku bunga acuan dalam dua pertemuan kebijakan berturut-turut. Keputusan ini terbilang tak terduga mengingat ekonomi Korea Selatan sedang stagnan dan inflasi melambat lebih dari yang diperkirakan.
Sebagai informasi, BOK menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,00% pada tinjauan kebijakannya. Pemangkasan ini merupakan yang pertama kali terjadi berturut-turut sejak awal 2009, di mana para pembuat kebijakan berusaha untuk merangsang kembali perekonomian setelah inflasi dapat terkendali.
Ekonomi Korea Selatan hampir memasuki resesi teknis pada kuartal ketiga tahun ini, dengan hanya mencatatkan pertumbuhan 0,1% setelah mengalami kontraksi sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh lemahnya pemulihan konsumsi domestik dan terhentinya ekspor. Meskipun ada kekhawatiran mengenai stabilitas nilai tukar, dengan won yang menjadi mata uang berkinerja terburuk di Asia tahun ini, para pejabat juga mulai cemas akan dampak kebijakan tarif Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Pemerintah Korea Selatan tengah mempertimbangkan penyusunan anggaran tambahan pada awal tahun depan untuk mengatasi penurunan belanja konsumen dan melambatnya pertumbuhan ekonomi, seperti yang dilaporkan oleh media lokal pekan lalu. BOK juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk tahun ini.
BOK mengurangi perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi 2,2% dari 2,4% sebelumnya. Untuk tahun depan, proyeksi pertumbuhan ekonomi juga diturunkan menjadi 1,9%, lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang sebesar 2,1%. Sementara itu, inflasi konsumen diperkirakan akan mencapai 2,3% tahun ini, lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang sebesar 2,5%.
Setelah keputusan pemangkasan suku bunga, obligasi berjangka treasury tiga tahun Korea Selatan, yang sensitif terhadap kebijakan moneter, meningkat 0,23 poin menjadi 106,64, sementara nilai tukar won melemah. Sebelumnya, pada bulan Oktober, BOK juga mengambil langkah dovish dengan menurunkan suku bunga pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun akibat melemahnya permintaan.