[Medan | 7 April 2025] Gedung Putih membantah laporan yang menyebut Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan jeda 90 hari dalam kebijakan tarifnya, dan menyebut informasi tersebut sebagai “berita palsu”.
Kabar yang keliru mengenai kemungkinan penangguhan tarif selama 90 hari sempat memicu gejolak besar di pasar saham AS. Indeks-indeks utama yang sebelumnya mencatat kerugian tajam, tiba-tiba berbalik menguat secara drastis, namun kembali melemah dalam hitungan menit setelah dikonfirmasi bahwa kabar tersebut tidak benar.
Sekitar pukul 10:30 pagi, terjadi lonjakan mendadak di pasar, di mana indeks Dow Jones sempat melonjak sebelum akhirnya anjlok kembali dan mencatat penurunan hingga 629 poin. Indeks S&P 500 juga mengalami fluktuasi tajam naik-turun pada Senin pagi.
Gejolak pasar ini dipicu oleh laporan dari CNBC dan sejumlah akun media sosial yang menyebutkan bahwa Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, menyatakan Presiden Trump sedang mempertimbangkan jeda tarif 90 hari bagi semua negara kecuali China.
Namun, tidak ditemukan bukti bahwa Hassett pernah menyampaikan pernyataan tersebut, dan Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, secara tegas menyatakan bahwa laporan itu merupakan “berita palsu”.