[Medan | 20 Oktober 2023] Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6%, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 18-19 Oktober 2023. Sementara itu, suku bunga Deposit Facility juga naik 25 bps menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility naik 25 bps menjadi 6,75%.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, keputusan menaikkan suku bunga ini diambil untuk menghadapi meningkatnya ketidakpastian global yang berdampak pada nilai tukar rupiah serta dalam upaya pencegahan inflasi akibat kenaikan harga barang impor. Langkah ini juga merupakan tindakan preventif guna menjaga stabilitas ekonomi di tengah kondisi global yang berfluktuasi.
Sementara itu, keputusan ini juga sejalan dengan proyeksi sejumlah analis yang memperkirakan bahwa BI akan mempertimbangkan opsi untuk menaikkan suku bunga acuan hingga mencapai 6% pada sisa tahun 2023 ini, terutama jika depresiasi nilai tukar rupiah tidak dapat dikendalikan dan terus bergerak menuju level Rp 16.000 per dolar AS.
Rupiah sendiri terpantau berada di Rp 15.815 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Kamis (19/10/2023). Posisi ini pun menjadi yang terlemah sejak 10 April 2020 atau dalam 3,5 tahun terakhir. Rupiah juga telah menjadi mata uang dengan performa terburuk di antara 12 mata uang Asia yang dipantau oleh Bloomberg dalam bulan ini.
Adapun, pelemahan mata uang Rupiah ini pun didorong oleh ketidakpastian global akibat perang Israel-Hamas, dan juga ekspektasi akan menyempitnya perbedaan suku bunga dengan Amerika Serikat (AS) juga mengikis dukungan utama untuk mata uang ini.
Baca Juga: Apa Dampaknya Jika Suku Bunga BI dan The Fed Setara di Level 5,75%?