[Medan | 15 November 2023] Inflasi Amerika Serikat (AS) pada bulan Oktober tercatat menurun ke level 3,2% dari bulan sebelumnya yang berada di level 3,7%. Data inflasi yang jauh dibawah ekspetasi ini pun disambut gembira oleh pasar sebagai indikasi kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) telah selesai menaikkan suku bunga.
Adapun indeks-indeks saham utama Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tajam pada hari Selasa (14/11/2023). Indeks Dow Jones Industrial Average naik 243,33 poin atau 0,71% pada pembukaan perdagangan ke 34.581,20. Sementara S&P 500 dibuka lebih tinggi 47,42 poin atau 1,07% pada 4.458,97, dan Nasdaq Composite naik 247,63 poin atau 1,80% menjadi 14.015,37.
Menyusul data ini, alat FedWatch CME Group menunjukkan bahwa saat ini pasar bertaruh pada peluang 94,8% bahwa The Fed akan terus mempertahankan suku bunga stabil selama pertemuan bulan Desember. Namun, meskipun optimisme investor meningkat, The Fed masih mengambil langkah hati-hati, dengan ketuanya, Jerome Powell memperingatkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk mengembalikan inflasi sesuai dengan target 2%.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memperkirakan masih ada kemungkinan suku bunga The Fed akan naik sekali lagi menjadi 5,75%. Perry pun memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed baru akan terjadi pada semester II-2024 dengan total penurunan secara kumulatif sebesar 50 basis poin (bps).