[Medan | 6 Maret 2025] China menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada tahun 2025, meskipun menghadapi tantangan perang dagang dengan AS, krisis utang sektor properti, serta rendahnya permintaan konsumen.
Perdana Menteri Li Qiang dijadwalkan mengumumkan target ini secara resmi pada Rabu (5/3/2025) dalam laporannya kepada parlemen nasional di Beijing. Selain menetapkan target pertumbuhan ekonomi, China juga berencana menekan konsumsi energi sebesar 3%, menciptakan 12 juta lapangan kerja baru di wilayah perkotaan, serta menargetkan inflasi sebesar 2% pada 2025.
Ambisi Presiden Xi Jinping dalam mencapai target ini kemungkinan akan membutuhkan stimulus ekonomi yang lebih agresif. Para ekonom menyarankan agar pemerintah meningkatkan belanja publik guna mendorong konsumsi yang masih lemah.
Menurut Biro Statistik Nasional China, pertumbuhan ekonomi negara itu pada 2024 masih sesuai dengan target 5%, meskipun lebih rendah dibandingkan capaian 5,4% pada 2023. Pertumbuhan pada kuartal IV 2024 didorong oleh kenaikan penjualan ritel sebesar 3,5% dan peningkatan output industri sebesar 5,8%.