[Medan | 21 November 2024]Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan stagnan di level 5,0%.
Direktur Eksekutif Indef, Esther Dwi Astuti, menjelaskan bahwa proyeksi tersebut dipengaruhi oleh empat faktor utama. Pertama, ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, ditambah dengan kondisi geopolitik yang belum stabil.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh 4,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2024, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05%.
Kedua, permintaan dari China diperkirakan masih menunjukkan tren pelemahan di tahun mendatang. Ketiga, kurangnya stimulus cepat dan insentif yang mampu mendongkrak daya beli masyarakat serta memperbaiki kondisi industri. Keempat, 2025 dipandang sebagai tahun penyesuaian dan koordinasi lintas kementerian serta lembaga terkait kebijakan.
Selain itu, Indef juga memproyeksikan beberapa indikator ekonomi lainnya untuk 2025. Inflasi diperkirakan berada di angka 2,8% yoy, nilai tukar rupiah pada Rp 16.100 per dolar AS, tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,75%, dan tingkat kemiskinan diproyeksikan mencapai 8,8%.