[Medan | 2 April 2024] Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,52% secara bulanan month on month (MoM), atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan inflasi pada Februari 2024 yang sebesar 0,37% MoM. Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi 3,05% atau year on year (YoY).
Inflasi pada Maret 2024 ini pun utamanya dipicu oleh kenaikan harga dalam kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok tersebut mencatatkan inflasi sebesar 1,42% MoM pada Februari 2024, dengan andil inflasi sebesar 0,41%. Sementara komoditas utama penyumbang inflasi adalah telur ayam ras dengan andil 0,09%, daging ayam ras dengan andil 0,09%, beras dengan andil inflasi 0,09%, serta cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,02%, serta bawang putih dengan andil inflasi 0,02%.
Kemudian, pada kelompok makanan, minuman dan tembakau juga terdapat beberapa komoditas yang menyumbang andil deflasi, diantaranya, cabai merah dan tomat dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,2%. Lebih lanjut, dari 38 provinsi, sebanyak 34 provinsi mengalami inflasi. Sementara, empat sisanya deflasi.
Adapun provinsi dengan inflasi tertinggi adalah Sulawesi Utara yakni 1,07% secara bulanan. Disusul Papua Tengah 1,01%, Banten 0,98%, Bali 0,93%, dan NTB 0,87%. Sedangkan empat provinsi penyumbang deflasi adalah NTT minus 0,14% secara bulanan. Lalu, Papua Selatan minus 0,17%, Papua minus 0,19%, dan Maluku minus 0,46%.