[Medan | 18 September 2025] Pemerintah menyiapkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dengan total plafon Rp130 triliun melalui Himpunan Bank Negara (Himbara). Program ini direncanakan akan diresmikan tahun ini, dengan fokus utama mendukung kontraktor UMKM dan pembiayaan renovasi atau pembangunan rumah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan dari total plafon tersebut, Rp117 triliun akan difokuskan untuk kontraktor UMKM dengan plafon Rp20 triliun, sementara Rp17 triliun dialokasikan untuk program KUR perumahan bagi individu. Subsidi bunga telah disiapkan sehingga program ini berbeda dengan paket stimulus 8+4+5 yang sebelumnya diumumkan pemerintah.
Secara ekonomi, program ini diproyeksikan memberikan sejumlah dampak positif. Pertama, terhadap sektor UMKM, KUR Perumahan akan meningkatkan akses pembiayaan bagi kontraktor kecil dan menengah, mendorong proyek pembangunan perumahan, dan menambah kapasitas produksi UMKM di sektor konstruksi.
Kedua, sektor properti diperkirakan akan menerima dorongan likuiditas baru, yang dapat meningkatkan permintaan rumah dan kegiatan renovasi, sekaligus mendukung pertumbuhan industri bahan bangunan dan jasa terkait.
Dari sisi perbankan, program KUR ini berpotensi memperluas penyaluran kredit, meningkatkan portofolio pinjaman, dan membantu perbankan menurunkan risiko kredit macet melalui pendampingan UMKM dan penjaminan subsidi bunga. Selain itu, program ini juga akan memperkuat sinyal bagi pasar mengenai konsistensi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kredit inklusif.
Airlangga menegaskan program KUR Perumahan ini memiliki alokasi hingga 2026 dan siap mendukung penciptaan lapangan kerja, menjaga stabilitas ekonomi, serta memperkuat daya beli masyarakat melalui pembangunan rumah yang terjangkau.