[Medan | 15 Agustus 2024] Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat anggaran Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun 2024 meningkat Rp 1,9 triliun menjadi Rp 43,5 triliun, dari anggaran IKN yang semula ditargetkan sebesar Rp 40,6 triliun.
Menurut Dirjen Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata, kenaikan anggaran ini disebabkan oleh kebutuhan untuk meningkatkan kualitas bangunan-bangunan, termasuk jalan tol, serta percepatan beberapa pekerjaan seperti perbaikan sarana sekolah (SD, SMP, SMA) untuk mengantisipasi kepindahan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun ini.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, sampai dengan akhir Juli 2024, pemerintah telah mengucurkan anggaran Rp 11,2 triliun untuk pembangunan IKN sejak awal tahun 2024. Realisasi tersebut mencapai 26,4% dari pagu anggaran yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 42,5 triliun untuk 2024.
Realisasi anggaran tersebut terbagi dalam dua klaster utama, yaitu infrastruktur dan non-infrastruktur. Untuk klaster infrastruktur, sebesar Rp 9,0 triliun dari pagu Rp 39,3 triliun telah digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, gedung Kementerian Koordinator dan Kementerian lainnya, serta gedung Otorita IKN (OIKN). Selain itu, anggaran ini juga digunakan untuk pembangunan tower rusun ASN dan Hankam, rumah tapak menteri, rumah sakit IKN, jalan tol, jalan dan jembatan IKN, serta Bandara VVIP, termasuk penataan Kawasan Bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP, dan pengendalian banjir di IKN.
Sementara itu, untuk klaster non-infrastruktur, telah terealisasi Rp 2,2 triliun dari pagu anggaran Rp 3,3 triliun. Anggaran ini digunakan untuk perencanaan, koordinasi, penyiapan pemindahan, promosi, sosialisasi IKN, kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi, serta dukungan pengamanan dari POLRI dan operasional OIKN.
Secara keseluruhan, total alokasi anggaran untuk IKN dari 2022 hingga 2024 mencapai Rp 75 triliun, dengan rincian realisasi sebesar Rp 5,5 triliun pada 2022, Rp 27 triliun pada 2023, dan alokasi Rp 42,5 triliun pada 2024.