[Medan | 24 Juli 2024] Pemerintah segera menetapkan empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru, dengan target nilai investasi mencapai Rp 161 triliun. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin, mengungkapkan bahwa KEK ini akan tersebar di empat provinsi di Indonesia: dua di Kepulauan Riau, satu di Banten, dan satu di Sulawesi Tengah.
Secara rinci, KEK pertama adalah KEK Nipa yang terletak di Kepulauan Riau, direncanakan untuk fokus pada usaha logistik, distribusi, dan pengembangan energi. KEK ini diusulkan oleh PT Asinusa Putra Sekawan.
Selanjutnya, KEK Edutek Medika Internasional Banten akan berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. KEK ini diusulkan oleh PT Surya Inter Wisesa (SIW), anak perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE). KEK ini akan mencakup kegiatan di bidang riset, ekonomi digital, pengembangan teknologi, pendidikan, kesehatan, dan industri kreatif.
KEK ketiga adalah KEK Kesehatan Internasional Batam yang berlokasi di Kota Batam. KEK ini diusulkan oleh PT Karunia Praja Pesona, entitas usaha milik Dato’ Sri Tahir, Mayapada. Fokus KEK ini adalah pariwisata dan kesehatan.
Terakhir, KEK Industri Hijau Bungku akan berada di Morowali, Sulawesi Tengah. KEK ini diusulkan oleh PT Anugran Tambang Industri dan akan berfokus pada produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi.
Edwin menjelaskan bahwa keempat KEK tersebut saat ini masih menunggu persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diterbitkan payung hukumnya. Setelah disetujui, KEK-KEK ini akan resmi masuk dalam daftar kawasan khusus yang akan dikembangkan oleh pemerintah.