[Medan | 7 Mei 2024] Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11% secara year on year (YoY) pada kuartal I-2024. Pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan peningkatan dari kuartal IV-2023 yang sebesar 5,04%. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% ini juga merupakan yang tertinggi yang tercatat pada kuartal pertama dalam rentang waktu dari tahun 2019 hingga 2024.
Sementara itu, produk domestik bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal I 2024 mencapai Rp 5.288,3 triliun. Sedangkan berdasarkan dasar harga konstan (ADHK) nilainya mencapai Rp 3.112,9 triliun.
Secara sektoral, hampir semua lapangan usaha mencatat pertumbuhan positif, kecuali sektor pertanian yang mengalami kontraksi sebesar 3,54% akibat penurunan produksi karena dampak dari fenomena El Nino. Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan. Sementara itu, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah sektor pemerintahan yang naik 18,88%.
Data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berhasil mencatat kenaikan di atas ekspektasi ini pun berhasil mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16% ke level 7.135 pada perdagangan hari Senin (6/5/2024), dengan jumlah transaksi mencapai Rp 11,4 triliun dan volume 21,4 miliar saham. Adapun, 309 saham menguat, 261 saham terkoreksi, dan 209 lainnya stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya adalah PT Pertamia Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang melesat 9,88%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) naik 6,08%, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melejit 6%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 6,47%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melemah 3,48%, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) anjlok 2,82%.