PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin (7/8/2023). Dalam perdagangan perdananya, saham FOLK dibuka menyentuh batas atas kenaikan harga atau Auto Reject Atas (ARA). Adapun berdasarkan data BEI, saham FOLK pada pukul 09.00 WIB terpantau naik 35% ke level Rp 135 per saham dari harga IPO yaitu Rp 100 per saham.
Meskipun begitu, posisi harga Rp135 ini tak bertahan lama, karena kemudian harga FOLK bergerak naik turun pada rentang Rp110 hingga Rp135 per saham. Adapun, sebanyak 71,93 juta saham telah ditransaksikan dalam 2.705 kali transaksi dengan total nilai Rp8,89 miliar, dan kapitalisasi pasar juga melambung hingga Rp469,83 miliar.
Sebagai informasi, FOLK menawarkan sebanyak-banyaknya 570 juta saham atau setara dengan 14,44% saham yang di tempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan nominal Rp 20 per saham. Alhasil, FOLK pun mengantongi dana sebesar Rp 57 miliar dari aksi IPO ini. Selain itu, FOLK juga akan menerbitkan 285 juta Waran Seri I yang bisa menjadi saham baru, dengan nominal Rp 200 per lembar.
Nantinya, sekitar 22,76% akan digunakan untuk penyetoran modal kerja ke PT Finfolk Media Nusantara. Sementara itu, sekitar 19% akan digunakan untuk pembayaran jasa kontraktor, kemudian sekitar 17,5% untuk pembelian saham PT Untung Selalu Sukses (USS), sekitar 12,38% akan dipinjamkan ke PT Drsoap Global Indonesia (DGI), sekitar 11,9% dana dari hasil IPO akan dipinjamkan ke PT Amazara Indonesia Mudakarya (AIM), lalu sekitar 6,54% akan dipinjamkan ke PT Syca Kreasi Indonesia (SKI), sekitar 5,10% akan digunakan untuk pembelian software, dan sisanya sekitar 4,82% untuk modal kerja FOLK.