[Medan | 20 Maret 2025] Bank sentral Amerika Serikat (AS) The federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50% pada rapat yang digelar pada Rabu (19/3/2025) waktu setempat.
Ini merupakan kali kedua The Fed menahan suku bunga sejak terakhir kali memangkasnya pada Desember 2024. Keputusan tersebut juga sesuai dengan ekspektasi pasar, sebagaimana tercermin dalam CME FedWatch Tool yang menunjukkan bahwa 99% pelaku pasar telah memperkirakan The Fed tidak akan mengubah kebijakan moneternya kali ini.
Meskipun dampak dari kebijakan fiskal agresif Presiden AS, Donald Trump, termasuk pemotongan pajak dan deregulasi, masih belum sepenuhnya jelas, The Fed tetap memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin sepanjang 2025. Mengingat pola kebijakan The Fed yang biasanya menyesuaikan suku bunga dalam kelipatan 25 basis poin, hal ini mengindikasikan potensi dua kali pemangkasan suku bunga dalam tahun ini.
Berdasarkan “dot plot” yang mencerminkan proyeksi suku bunga pejabat The Fed, sikap kebijakan moneter kini sedikit lebih hawkish dibandingkan Desember lalu. Sebelumnya, hanya satu anggota yang memperkirakan suku bunga tidak akan berubah sepanjang 2025, tetapi kini jumlahnya bertambah menjadi empat. Sementara itu, proyeksi suku bunga untuk tahun-tahun berikutnya tetap sama dengan perkiraan sebelumnya, yakni dua kali pemangkasan pada 2026 dan satu kali pada 2027, sebelum stabil di sekitar 3% dalam jangka panjang.
The Fed juga mencatat adanya perlambatan dalam belanja konsumen serta mengantisipasi bahwa tarif impor yang tinggi dapat memberikan tekanan inflasi. Akibatnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi AS untuk 2025 direvisi turun menjadi 1,7%, lebih rendah 0,4 poin persentase dibandingkan perkiraan sebelumnya. Di sisi lain, proyeksi inflasi inti mengalami kenaikan, dengan estimasi pertumbuhan 2,8% secara tahunan, meningkat 0,3 poin persentase dari prediksi sebelumnya.