[Medan | 20 Juni 2025] Konflik antara Israel dan Iran kembali membara setelah serangan udara Israel menghantam fasilitas nuklir di Iran pada Kamis (19/6). Iran membalas dengan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Situasi semakin kompleks setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memutuskan dalam dua pekan apakah AS akan mendukung Israel secara langsung. Meskipun begitu, istilah “dua pekan” kerap digunakan Trump sebagai ungkapan politis tanpa batas waktu yang jelas.
Di tengah ketegangan tersebut, IHSG anjlok hampir 2% pada perdagangan Kamis. Aksi jual asing dan kepanikan global membuat investor menarik diri dari aset berisiko. Sektor defensif pun ikut tertekan, mencerminkan kecemasan pasar terhadap eskalasi konflik.
Pasar obligasi Indonesia juga terdampak. Kekhawatiran terhadap arus keluar modal asing dan pelemahan rupiah mendorong kenaikan yield SBN, terutama pada tenor panjang. Sementara itu, nilai tukar rupiah menghadapi tekanan seiring penguatan dolar AS, karena investor beralih ke aset safe haven.
Di sisi lain, harga minyak melonjak akibat konflik, memberi angin segar bagi sektor energi, namun membebani sektor transportasi dan industri yang sensitif terhadap biaya energi.