Pada hari Minggu (26/3/2023), Menteri Keuangan Filipina Benjamin Diokno mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan memutuskan untuk menunda menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter yang dijadwalkan pada bulan Mei. Diokno menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “langkah-langkah non-moneter untuk meredakan inflasi dapat mengatasi masalah ini dengan lebih efektif,” termasuk yang sebelumnya diterapkan oleh otoritas fiskal.
Sebagai informasi, pada hari Kamis, Bank sentral Filipina, atau disebut juga Bangko Sentral ng Pilipinas memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga, meskipun pada tingkat yang lebih lambat dari 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% (PHCBIR=ECI). Menurut Gubernur BSP Felipe Medalla, keputusan kebijakan bank sentral yang akan datang akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana kinerja harga konsumen di bulan-bulan mendatang.
Mengingat bahwa kebijakan moneter seringkali memiliki kelambatan yang signifikan, Diokno mengatakan bahwa ekonomi belum sepenuhnya menyerap dampak penuh dari kenaikan suku bunga BSP terbaru, yang menaikkan suku bunga dengan total 425 basis poin sejak Mei.