Pada hari Rabu (26/4/2023), pemerintah Argentina mengumumkan bahwa mereka akan mulai menggunakan mata uang yuan sebagai pengganti dolar untuk membayar impor China. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk meringankan arus keluar dolar, mengingat cadangan dolar negara yang semakin berkurang.
Menurut pernyataan pemerintah, Argentina berencana untuk membayar sekitar $1 miliar impor China dalam yuan pada bulan April, dan kemudian sekitar $790 juta dalam yuan untuk setiap bulan setelahnya.
Keputusan itu diambil saat negara Amerika Selatan tengah berjuang melawan tingkat kritis dalam cadangan dolarnya di tengah penurunan tajam ekspor pertanian yang disebabkan oleh kekeringan bersejarah, serta ketidakpastian politik menjelang pemilu tahun 2024 mendatang.
Pada November tahun lalu, Argentina memperluas pertukaran mata uang dengan China sebesar $5 miliar, dalam upaya untuk memperkuat cadangan devisa negaranya. Perjanjian tersebut akan memungkinkan Argentina untuk meningkatkan tingkat impor, dengan pesanan impor dalam mata uang yuan disahkan dalam 90 hari daripada standar 180 hari.