Laju pertumbuhan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) pada bulan Juli dilaporkan makin melambat, dan bahkan berada di bawah perkiraan ekonom. Meskipun begitu, kondisi pasar tenaga kerja dinilai masih masih ketat, mengingat tingkat pengangguran yang kembali ke 3,5% dan kenaikan upah yang solid.
Sebagai informasi, data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Jumat (5/8/2023) menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja (nonfarm payrolls/NFP) meningkat 187 ribu pada Juli. Angka tersebut pun berada di bawah perkiraan Dow Jones yang sebesar 200 ribu. Sementara itu, tingkat pengangguran pada bulan Juli tercatat mencapai 3,5%. Angka tersebut juga berada dibawah perkiraan konsensus bahwa tingkat pengangguran akan tetap stabil di 3,6%.
Di samping itu, pendapatan rata-rata per jam naik 0,4% dari bulan Juni (mom) dan 4,4% dari tahun sebelumnya (yoy), keduanya lebih kuat dari perkiraan. Meskipun demikian, pertumbuhan gaji telah menunjukkan tanda-tanda perlambatan, karena penawaran dan permintaan pekerja menjadi lebih seimbang setelah kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi selama bertahun-tahun.
Kenaikan angka tenaga kerja dan pendapatan yang masih sehat ini menunjukkan bahwa ekonomi mampu bertahan dalam periode kenaikan suku bunga untuk menurunkan laju inflasi yang tinggi. Hal ini juga berkontribusi terhadap tingkat keyakinan konsumen, yang dapat menjadi pertanda baik untuk pengeluaran dan pertumbuhan ekonomi.