Pada hari Kamis (2/2/2023), Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga untuk kelima kalinya berturut-turut menjadi 4% dan mengisyaratkan kenaikan setengah poin lagi untuk bulan Maret, melanjutkan pengetatan kebijakan moneternya bahkan ketika beberapa mitra internasionalnya melambat.
Seperti yang diperkirakan pada bulan Desember, ECB menaikkan suku bunga deposito pada pertemuan pertama tahun ini dari 2% menjadi 2,5%. Namun, itu tidak secara eksplisit menyiratkan perlambatan tingkat pengetatan kebijakan seperti yang dilakukan Federal Reserve AS. ECB berharap bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi akan menahan permintaan dan mencegah pertumbuhan harga yang tidak terkendali menjadi mengakar.
ECB juga menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dewan pemerintahan akan tetap berada di jalur peningkatan suku bunga secara signifikan dengan kecepatan tetap. Dewan pengatur juga bermaksud untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi pada pertemuan kebijakan moneter berikutnya di bulan Maret dan kemudian akan mengevaluasi jalur kebijakan moneter selanjutnya.
Setelah perubahan pada hari Kamis, pasar masih memperkirakan kenaikan suku bunga poin persentase penuh lebih lanjut, yang akan menaikkan suku bunga deposito ke level tertinggi dalam lebih dari 20 tahun. Namun, para ahli kebijakan mengklaim bahwa inflasi utama sudah 2 poin persentase di bawah tertinggi, dan penurunan tajam harga gas alam menunjukkan bahwa inflasi akan terus menyusut.