Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa perekonomian pada kuartal II-2023 tumbuh 5,17% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 ini pun jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya maupun periode sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 5,04% YoY.
Adapun pada kuartal II-2023 ini, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 5.226,7 triliun. Sementara PDB atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp 3.075,7 triliun. Menurut Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud, capaian pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh, di tengah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan melambat dan tren penurunan ekspor.
Sebagai informasi, kinerja ekspor Indonesia mulai menurun pada kuartal II-2023 setelah sempat tumbuh tinggi selama beberapa waktu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa ekspor Indonesia pada kuartal II-2023 turun 2,75% YoY. Adapun pertumbuhan negatif ekspor ini bersumber dari penurunan ekspor barang, dimana ekspor barang pada kuartal II-2023 terpantau menurun 5,64% YoY pada kuartal II-2023.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang secara tahunan konsisten berada pada level 5% selama tujuh kuartal berturut-turut menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin stabil. Adapun, industri pengolahan atau manufaktur tercatat sebagai sektor penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kedua tahun ini, yakni sebesar 0,98%.
Kemudian, sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi kedua terbesar adalah perdagangan dan diikuti dengan sektor transportasi masing-masing dengan pertumbuhan 0,68% dan 0,63%. Berikutnya, sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar lainnya adalah informatika dan komunikasi 0,51%, dan sektor lainnya 2,37%.