Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai ekspor Indonesia terpantau meningkat pada bulan Maret 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada Maret 2023 tercatat naik 9,89% secara bulanan (MoM) menjadi US$ 23,50 miliar.
Meskipun ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan positif dalam tiga tahun terakhir, Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi, mengatakan bahwa pertumbuhan pada bulan Maret 2023 masih tidak setinggi pertumbuhan periode Maret 2022 dan Maret 2021.
Menurut Imam, kenaikan ekspor pada bulan Maret 2023 sebagian besar didorong oleh peningkatan baik nilai ekspor minyak dan gas (migas) dan ekspor non migas. Nilai ekspor minyak dan gas pada Maret 2023 adalah $1,34 miliar, naik 12,79% dari bulan ke bulan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah sebesar 54,24% MoM dan kenaikan yield minyak sebesar 28,12% MoM.
Sementara itu, ekspor non migas dilaporkan naik 9,71% dari bulan ke bulan menjadi US$ 22,16 miliar. Kenaikan ekspor nonmigas ini didorong oleh kenaikan beberapa komoditas, yaitu bahan bakar mineral yang naik 14,29% MoM. Kemudian ada juga komoditas logam mulia dan perhiasan/permata yang naik 93,04% MoM.
Namun, meskipun nilai ekspor bulanan meningkat, nilai ekspor tahunan menurun secara signifikan. Menurut Imam, nilai ekspor turun 11,33% YoY dibandingkan Maret 2022, dengan penurunan ekspor migas 4,76% YoY dan penurunan ekspor nonmigas 11,70% YoY.