Pada perdagangan hari Jumat (21/7/2023), harga minyak dunia naik hampir 2% yang didukung oleh stimulus ekonomi China, serta bukti kekurangan pasokan dalam beberapa bulan mendatang dan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang selanjutnya dapat menekan pasokan.
Adapun, harga minyak mentah Brent naik 71 sen menjadi US$80,35 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 69 sen menjadi US$76,34 per barel.
Sebagai informasi, investor menyambut baik langkah-langkah stimulus yang dirancang untuk menghidupkan kembali ekonomi China yang lesu, dimana pada hari Jumat (21/7/2023), otoritas China meluncurkan rencana untuk membantu meningkatkan penjualan mobil dan elektronik.
Selain itu, penyerangan Rusia terhadap fasilitas ekspor makanan Ukraina serta penyitaan kapal di Laut Hitam, dan penghentian jalur perdagangan biji-bijian dapat menekan pasokan etanol dan biofuel yang dicampur dengan produk minyak, sehingga dapat menyebabkan kilang menggunakan lebih banyak minyak mentah.
Tak hanya itu, persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) juga tercatat turun pada minggu lalu, di tengah lonjakan ekspor minyak mentah dan pemanfaatan kilang yang lebih tinggi. Adapun, Administrasi Informasi Energi (EIA) memperkirakan bahwa produksi minyak dan gas serpih AS kemungkinan akan menurun pada bulan Agustus untuk pertama kalinya tahun ini, menambah kekhawatiran akan keterbatasan pasokan.