[Medan| 27 November 2023] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami kenaikan tipis sebesar 0,08%, mencapai level 7.009,631 pada Jumat (24/11). Dalam periode seminggu, IHSG berhasil menguat sebanyak 0,46%. Investor asing juga tercatat melakukan aksi beli bersih (net foreign buy) senilai Rp 83,63 miliar selama satu minggu tersebut.
Pergerakan IHSG dalam sepekan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Menurut analis Phillip Sekuritas Indonesia, Joshua Marcius, langkah ini diambil sebagai upaya BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan merespons ketidakpastian global.
Selain itu, pasar juga merespons positif terhadap kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di kuartal III-2023 yang menunjukkan perbaikan, meskipun ketidakpastian perekonomian global masih meningkat. Joshua Marcius juga menyebutkan bahwa optimisme investor terhadap laju kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) juga turut mendukung pergerakan IHSG.
Herditya Wicaksana, analis MNC Sekuritas, menambahkan bahwa optimisme investor semakin bertambah dengan mencermati melandainya yield US Treasury 10 Year, serta perkiraan bahwa era kenaikan suku bunga The Fed telah mencapai puncaknya.
Untuk proyeksi pekan depan, Herditya memperkirakan bahwa penguatan IHSG akan cenderung terbatas, dengan level support di 6.946 dan resistance di 7.050. Faktor yang akan menjadi perhatian pasar termasuk rilis data ekonomi seperti gross domestic product (GDP) dan data manufaktur Amerika Serikat (AS), data manufaktur China, serta inflasi Indonesia.
Joshua Marcius, sementara itu, memproyeksikan bahwa IHSG masih akan bergerak dalam keadaan bullish dengan rentang support di 6.825 dan resistance di 7.180. Secara teknikal, IHSG masih berada di atas trendline breakout dari pola descending broadening wedge.
“Sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan adalah data inflasi Indonesia yang akan keluar Jumat pekan depan,” tambah Joshua Marcius, memberikan pandangan untuk perkembangan selanjutnya dalam pasar saham Indonesia.