Bank Sentral India pada hari Jumat (19/5/2023) mengatakan bahwa India akan menarik uang kertas 2000 Rupee dari peredaran. Adapun, warga diimbau untuk menyetor atau menukarkan uang kertas tersebut paling lambat 30 September 2023.
Para analis memperkirakan bahwa penarikan uang kertas tersebut terjadi menjelang pemilihan di empat negara bagian besar pada akhir tahun dan pemungutan suara nasional pada musim semi 2024. Sebagian besar partai politik India diyakini menimbun uang tunai berdenominasi tinggi untuk mendanai biaya kampanye pemilihan. Adapun uang tunai ini digunakan untuk menghindari batasan pengeluaran ketat yang diberlakukan oleh Komisi Pemilihan.
Selain itu, para analis berpendapat bahwa penarikan uang kertas 2.000 Rupee ini tidak akan menyebabkan gangguan, baik dalam kehidupan normal maupun ekonomi. Hal ini mengingat total nilai uang kertas 2000 Rupee yang beredar adalah 3,62 triliun Rupee India ($44,27 miliar), atau hanya sekitar 10,8% dari mata uang yang beredar.
Adapun penarikan uang kertas 2000 Rupee ini diyakini dapat mengurangi tekanan pada kenaikan suku bunga deposito dan meningkatkan likuiditas sistem perbankan. Peningkatan likuiditas sistem perbankan dan masuknya simpanan ke bank dapat berarti bahwa suku bunga jangka pendek di pasar turun karena dana tersebut diinvestasikan dalam sekuritas pemerintah jangka pendek.