Untuk pertama kalinya dalam dua tahun, inflasi AS turun menjadi kurang dari 5% di bulan April. TKebijakan bank sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi tampaknya mulai membuahkan hasil.
Meredanya inflasi berpotensi memberikan perlindungan bagi The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga lagi bulan depan. Meskipun begitu, inflasi masih terlalu tinggi, seperti yang terlihat dari laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu (10/5/2023), yang menunjukkan harga konsumen bulanan naik dengan kuat karena harga sewa yang kaku serta kenaikan harga bensin dan kendaraan bermotor bekas.
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,4% per Maret 2023 dibandingkan bulan sebelumnya, setelah sebelumnya mengalami kenaikan 0,1% pada Maret 2023. Adapun, harga sewa yang sangat tinggi menyumbang sebagian besar kenaikan inflasi.
Sementara itu, inflasi tahunan (year-over-year/yoy) turun dari 5% pada Maret menjadi 4,9% pada April 2023. Menurut kepala ekonom di FHN Financial Chris Low, meskipun adanya penurunan, inflasi masih terlalu tinggi dan tidak akan turun kembali menjadi 2% jika meningkat 0,4% sebulan. Adapun, saham-saham di Wall Street naik di tengah kelegaan bahwa pembacaan inflasi tidak melebihi ekspektasi.