Inflasi konsumen tahunan China melambat secara tahunan pada bulan Februari karena konsumen tetap berhati-hati meskipun pengendalian pandemi yang kuat telah ditinggalkan di akhir tahun 2022. Namun, di sisi lain, deflasi produsen mengalami kenaikan hingga bulan kelima secara berturut-turut.
Menurut Biro Statistik Nasional (NBS), indeks harga konsumen (CPI) pada bulan Februari mencapai 1,0% secara tahunan, alias mengalami perlambatan dibanding Februari 2022. Hasilnya jauh di bawah estimasi median 1,9% dalam jajak pendapat Reuters dan kenaikan tahunan 2,1% yang terlihat di bulan Januari.
Di sisi lain, IHK yang disesuaikan secara musiman turun 0,5% dari bulan sebelumnya dan meleset dari perkiraan kenaikan 0,2%. Adapun pemerintah telah menetapkan target harga rata-rata konsumen pada tahun 2023 sebesar 3% lebih tinggi dari tahun lalu. Selain itu, pada bulan lalu tingkat deflasi produsen secara tahunan semakin dalam dengan Indeks Harga Produsen (IHP) pada bulan Februari turun 1,4% dari tahun sebelumnya.
Penurunan tersebut sudah terjadi sejak Oktober, dimana harga produsen secara konsisten berada di level yang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Sementara itu angka inflasi inti secara tahunan di bulan Februari mencapai 0,6%, lebih rendah dibandingkan posisi Januari yang sebesar 1,0%. Kenaikan itu mencerminkan permintaan domestik yang terus melemah. Menyadari adanya tantangan ekonomi di negaranya, parlemen China telah menetapkan target pertumbuhan konservatif untuk produk domestik bruto 2023 sekitar 5%. Untuk mendorong pertumbuhan, pemerintah berencana untuk tetap berpegang pada pedoman belanja infrastruktur yang biasa.