IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Keuangan

Inflasi China Pada Bulan Februari 2023 Melambat, Apa Penyebabnya?

By Aurelia Tanu 2 years ago Keuangan
SHARE

Inflasi konsumen tahunan China melambat secara tahunan pada bulan Februari karena konsumen tetap berhati-hati meskipun pengendalian pandemi yang kuat telah ditinggalkan di akhir tahun 2022. Namun, di sisi lain, deflasi produsen mengalami kenaikan hingga bulan kelima secara berturut-turut. 

Menurut Biro Statistik Nasional (NBS), indeks harga konsumen (CPI) pada bulan Februari mencapai 1,0% secara tahunan, alias mengalami perlambatan dibanding Februari 2022. Hasilnya jauh di bawah estimasi median 1,9% dalam jajak pendapat Reuters dan kenaikan tahunan 2,1% yang terlihat di bulan Januari.

Di sisi lain, IHK yang disesuaikan secara musiman turun 0,5% dari bulan sebelumnya dan meleset dari perkiraan kenaikan 0,2%. Adapun pemerintah telah menetapkan target harga rata-rata konsumen pada tahun 2023 sebesar 3% lebih tinggi dari tahun lalu. Selain itu, pada bulan lalu tingkat deflasi produsen secara tahunan semakin dalam dengan Indeks Harga Produsen (IHP) pada bulan Februari turun 1,4% dari tahun sebelumnya. 

Penurunan tersebut sudah terjadi sejak Oktober, dimana harga produsen secara konsisten berada di level yang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Sementara itu angka inflasi inti secara tahunan di bulan Februari mencapai 0,6%, lebih rendah dibandingkan posisi Januari yang sebesar 1,0%. Kenaikan itu mencerminkan permintaan domestik yang terus melemah. Menyadari adanya tantangan ekonomi di negaranya, parlemen China telah menetapkan target pertumbuhan konservatif untuk produk domestik bruto 2023 sekitar 5%. Untuk mendorong pertumbuhan, pemerintah berencana untuk tetap berpegang pada pedoman belanja infrastruktur yang biasa.

You Might Also Like

Penurunan Harga Cryptocurrency: Bitcoin Turun 4% Menjadi $42.200

Presiden Jokowi Menyarankan Bank untuk Mengucurkan Uang Tunai; Kemana Arusnya?

Regulator AS: Penyelesaian dengan Binance Jadi Contoh Bagaimana Regulasi Perusahaan Kripto

Mastercard Siap Borong Saham Lagi, Dividen Naik!

Bitcoin Menggebu di Atas $40,000, Sentimen Positif Merajai

TAGGED: 2023, China, Februari, Inflasi
Aurelia Tanu March 10, 2023 March 10, 2023
Previous Article Air Products Mundur dari Proyek Hilirisasi Batubara Indonesia, Bagaimana Nasib PTBA?
Next Article Harga Minyak Naik Seiring Dengan Pelemahan Dolar Dan Aksi Mogok Kerja Di Prancis
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?