Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan Jepang menunjukkan minat yang kuat untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal tersebut disampaikannya setelah menghadiri Joint Conference IMF-JICA dan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Jepang Shun’ichi Suzuki pekan ini.
Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani memaparkan soal rencana jangka panjang dari pembangunan IKN yang dilakukan sesuai undang-undang. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa banyaknya insentif fiskal yang diberikan dimaksudkan untuk memperluas partisipasi dan keterlibatan swasta nasional dan internasional.
Namun, baik komitmen investasi maupun nilai kesepakatan dengan pemerintah Jepang belum diverifikasi oleh Sri Mulyani. Ia hanya mengungkap sejumlah sektor yang menarik Jepang investasi di IKN. Menurutnya, yang menjadi sorotan utama dari Jepang adalah sektor energi, khususnya energi terbarukan, dan terkait dengan janji emisi nol bersih.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi mengatakan bahwa akan ada pertemuan lanjutan pada 24 dan 26 Februari 2023. Pertemuan itu bertujuan untuk membahas lebih lanjut lagi mengenai potensi investasi di IKN. Heri mengatakan, pertemuan akan digelar pada 24 Februari untuk membahas ide teknokratis IKN dalam perspektif menjadi kota hutan. Sementara rincian rencana pengembangan IKN, serta segala fasilitas dan insentif yang akan ditawarkan kepada investor, akan kembali dibahas dalam business event terkait IKN pada 26 Februari mendatang.
Di lain sisi, Heri mengungkapkan bahwa salah satu rangkaian pertemuan tersebut juga disponsori oleh perusahaan Jepang yang sudah menyatakan minatnya untuk ikut membangun IKN. Namun, dia tidak merinci siapa investor yang dimaksud.