Pada hari Selasa (25/4/2023), Presiden Joe Biden resmi mengumumkan dirinya akan kembali ikut Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024. Biden mengatakan bahwa dia masih membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya sejak ia terpilih dalam pemilihan Presiden AS 2020 lalu.
Pencalonan kembali Biden ini juga menandai kembalinya Wakil Presiden Kamala Harris sebagai pasangan calon Biden untuk pilpres AS 2024 mendatang. Tak hanya itu, pencalonan kembali Biden juga memungkinkan kembali terjadinya pesaingan sengit antara Biden dan Donald Trump yang sempat terjadi pada pemilihan presiden 2020 lalu.
Meski kini terlibat sejumlah kasus, termasuk suap kepada aktris porno Stormy Daniel dan kerusuhan di Gedung Capitol, Trump menegaskan akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat pada 2024. Trump juga disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat dari partai Republik untuk pemilihan presiden 2024.
Sebagai informasi, Joe Biden merupakan presiden tertua sepanjang sejarah Amerika. Jika dia terpilih dalam pemilihan presiden mendatang, dia akan menyelesaikan masa jabatan keduanya pada usia 86 tahun. Namun, survei dari Reuters menunjukkan bahwa hanya 39% warga Amerika yang mendukung Biden.
Adapun survei itu dibuat dari 21 Januari 2021 hingga 16 April 2023, dengan terus mengalami pembaruan setiap bulannya. Sementara itu, sekitar 45% perwakilan Partai Demokrat menilai bahwa Biden tidak boleh mencalonkan diri lagi pada pilpres 2024, sementara 48% sisanya mendukung sang presiden maju kembali.