Pada hari Senin (13/3/2023), pemerintah Inggris mengumumkan bahwa induk HSBC akan mengakuisisi Silicon Valley Bank (SVB) yang tumbang pada Jumat lalu. Melansir Bloomberg, HSBC mengakuisisi SVB cabang Inggris melalui anak usahanya, HSBC UK Bank, dengan harga 1 Poundsterling, atau setara dengan Rp 18.600.
Menurut CEO HSBC Noel Quinn, percaya bahwa akuisisi tersebut merupakan rencana yang bagus untuk operasi masa depan HSBC di Inggris. Menurutnya, akuisisi ini memperkuat waralaba perbankan komersial HSBC dan meningkatkan kemampuan HSBC untuk melayani perusahaan yang inovatif dan berkembang pesat, termasuk di sektor teknologi dan ilmu kehidupan, di Inggris dan internasional.
Sebelumnya, beberapa bank juga telah menunjukkan minat untuk membeli cabang SVB di Inggris, seperti Bank of London Group Ltd., yang menyatakan bahwa mereka telah mengajukan proposal resmi ke Kementerian Keuangan dan bank sentral Inggris, serta jajaran petinggi SVB UK. Royal Group, perusahaan investasi yang dikontrol oleh seorang petinggi kerajaan di Abu Dhabi, dan SoftBank Group Corp., juga masuk ke dalam daftar calon pengakuisisi SVB UK.
Selain itu, terdapat juga opsi bagi para bank untuk mengambilalih para nasabah simpanan SVB UK. Di bawah skenario ini, sejumlah bank besar akan mengambil kendali klien SVB dan memberi mereka hak penarikan sampai dana mereka dilepaskan dari bank. Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt menekankan bahwa kesepakatan ini dapat memberikan ketenangan pikiran bagi klien SVB UK bahwa tabungan mereka aman dan mereka dapat melakukan bisnis seperti biasa tanpa memerlukan dana pemerintah.
Kemarin, Hunt juga menyampaikan bahwa pemerintah Inggris dan bank sentral (Bank of England) bekerja keras untuk mencegah atau meminimalisir dampak negatif dari kantor cabang SVB di Inggris. Adapun, salah satu penyebab terbesar kebangkrutan SVB adalah beratnya tekanan yang dihadapi perusahaan akibat ketidakmampuannya mengimbangi kenaikan suku bunga yang agresif dari The Fed.
Akibatnya, obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan kehilangan harga hingga ratusan miliar dolar AS dan menciptakan kepanikan di kalangan investor. Sementara itu, SVB mengambil puluhan miliar dolar AS dari klien modal ventura dengan karena meyakini suku bunga The Fed akan tetap stabil.