Harapan The Federal Reserve (The Fed) untuk mulai memangkas suku bunga acuan pada tahun 2023 tampaknya semakin pupus. Hal ini dikarenakan kondisi Amerika Serikat (AS) saat ini masih dipenuhi dengan ketidakpastian, mulai dari inflasi dan risiko gagal bayar utang.
Adapun, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan bahwa tingkat inflasi di AS saat ini masih cukup tinggi. Josua sendiri memperkirakan bahwa The Fed kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Juni 2023 atau Juli 2023 mendatang.
Meskipun begitu, Josua memproyeksikan bahwa meski ada kenaikan suku bunga, kenaikannya tidak akan seagresif tahun lalu. Menurut Josua, The Fed baru akan menurunkan suku bunga acuannya pada awal tahun 2024.
Di sisi lain, Ekonom di Goldman Sachs mengatakan bahwa mereka terus mengharapkan Fed untuk mempertahankan suku bunga pada bulan Juni. Sementara itu, International Monetary Fund (IMF) mengatakan bahwa The Fed masih perlu menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi, untuk membawa inflasi kembali ke 2%.