Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mencapai 5,03% (year on year/yoy) pada kuartal I-2023. Pertumbuhan tahun 2023 ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 5,02%. Realisasi pertumbuhan ekonomi selama tiga bulan pertama tahun 2023 lebih tinggi dari pertumbuhan 5,01% yang dialami pada kuartal terakhir tahun 2022.
Pertumbuhan ekonomi tercatat tinggi secara tahunan, karena seluruh lapangan usaha pada kuartal I-2023 ini mengalami pertumbuhan yang positif. Berdasarkan sektor usaha, terdapat empat sektor utama yang mendominasi sumber pertumbuhan ekonomi. Manufaktur, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta informasi dan komunikasi, adalah empat sektor tersebut.
Industri dengan pertumbuhan tercepat adalah sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 15,93%; akomodasi dan makan minum tumbuh 11,55%; dan jasa lainnya tumbuh 8,90%. Sementara itu, pertumbuhan terendah ada di sektor usaha konstruksi yang hanya tumbuh 0,32%, lalu pertanian tumbuh 0,34%, dan real estat hanya tumbuh 0,37%.
Jika dilihat berdasarkan pengeluaran, pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, dengan kontribusi sebesar 52,88%. Pada perdagangan luar negeri, ekspor tumbuh 11,68%, diikuti impor tumbuh 2,77%. Kemudian, konsumsi pemerintah tumbuh 3,99%, dan konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tumbuh 6,17%.