Perry Warjiyo kembali terpilih menjadi Gubernur BI setelah ditunjuk presiden dan lolos uji kelayakan dan kepatutan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Perry pun resmi menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028, melanjutkan kepemimpinannya pada 2018-2023.
Sebagai informasi, Perry adalah calon tunggal gubernur BI periode 2023-2028 yang diusulkan oleh Presiden Jokowi. Menurut Jokowi, pihaknya tidak ingin mengambil banyak risiko finansial dalam menghadapi krisis global yang sedang berlangsung. Sosok Perry Warjiyo dinilai telah memiliki jam terbang dan pengalaman sangat tinggi sebagai pucuk pimpinan bank sentral di Indonesia.
Adapun, Perry memaparkan tujuh rencana yang akan dilakukannya sebagai Gubernur BI mulai sekarang hingga 2028 guna memperkuat perekonomian Indonesia. Pertama, mendorong penguatan kebijakan kelembagaan BI sesuai UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, yaitu melalui kebijakan moneter, makroprudensial, hingga penyediaan likuiditas, serta terus memberikan laporan akuntabilitas kepada Presiden hingga masyarakat luas.
Kedua, mendorong pengembangan bauran kebijakan BI dengan tetap menjaga kestabilan kebijakan moneter guna mendorong pemulihan dan ketahanan ekonomi nasional terhadap dampak gejolak global. Ketiga, BI akan terus bergerak menuju digitalisasi melalui QRIS, pembayaran cepat, transaksi mata uang lokal (LCT), standar nasional API terbuka, dan pengenalan kartu kredit pemerintah.
Keempat, pendalaman pasar uang untuk efektivitas kebijakan BI serta pembiayaan perekonomian berkelanjutan. Kelima, sinergi kebijakan dengan pemerintah untuk mendorong hilirisasi serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau. Kemudian, keenam, BI mendukung penuh keberhasilan keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, serta yang terakhir, Perry akan melakukan transformasi kelembagaan untuk semakin memperkuat profesionalitas, tata kelola yang baik, dan akuntabilitas BI.