Pada hari Senin (20/2/2023), Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri rapat internal dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Koordinator Kementerian Kelautan dan Investasi di Jakarta. Untuk mendukung upaya Indonesia mencapai Net Zero Emissions (NZE), konferensi tersebut memuat kesepakatan yang berkaitan dengan insentif atau subsidi untuk mobil listrik.
Arifin Tasrif mengatakan bahwa subsidi untuk kendaraan listrik akan mulai berjalan pada bulan depan. Subsidi ini akan diberikan untuk konversi dari motor BBM ke listrik, pembelian motor listrik, serta pembelian mobil listrik. Ia juga mengatakan bahwa subsidi yang diberikan untuk motor listrik sebesar Rp 7 juta.
Selain itu, Arifin juga mengungkapkan bahwa rapat tersebut tidak hanya membahas soal subsidi kendaraan listrik roda dua saja, namun juga kendaraan listrik roda empat atau mobil listrik. Namun, Arifin mengungkapkan bahwa subsidi mobil listrik nantinya bukan berupa uang, melainkan insentif pajak. Ia juga mengatakan bahwa insentif sepeda motor listrik tersebut akan diberikan baik untuk konversi maupun kendaraan baru. Hal itu ditujukan untuk mendorong keterjangkauan masyarakat menggunakan kendaraan yang bebas emisi.
Di samping itu, penggunaan mobil listrik diantisipasi dapat memangkas konsumsi bensin dan impor BBM yang jumlahnya cukup signifikan. Jika diantisipasi 1 liter bensin akan membakar 600.000 barel minyak curde setiap hari, maka Arifin memperkirakan dengan jumlah sepeda motor di Indonesia mencapai lebih dari 120 juta unit. Jika satu barel minyak mentah bernilai US$85, itu berarti US$50 juta per hari.