Inflasi Amerika Serikat tampaknya mulai melandai di kuartal I-2023. Hal ini terlihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang mulai menurun. Dalam periode 12 bulan hingga Maret 2023, IHK meningkat sebesar 5% secara tahunan. Angka ini jauh lebih kecil dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar 6% secara tahunan.
Dengan meredanya tekanan pasar keuangan setelah runtuhnya dua bank regional bulan lalu, para ekonom memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sekali lagi di bulan Mei sebelum menghentikan kampanye pengetatan moneter tercepat sejak 1980-an di bulan Juni.
Menurut BofA Global Research, meskipun data inflasi bulan Maret menunjukkan adanya perbaikan, inflasi mungkin masih terlalu tinggi di mata The Fed. Oleh karena itu, mereka memproyeksikan bahwa bank sentral AS berada di jalur untuk kenaikan suku bunga bulan Mei. Adapun, pasar keuangan memproyeksikan kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 2-3 Mei.
Selain itu, ekonom Goldman Sachs (GS.N) memperkirakan bahwa Federal Reserve AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang dan berpeluang untuk menurunkan suku bunga pada bulan Juli 2023. Goldman mengatakan data inflasi terbaru sesuai dengan ekspektasinya, dan perkiraannya mengenai tidak adanya kenaikan suku bunga pada bulan Juni didukung oleh petunjuk bahwa bank mengekang pinjaman menyusul keruntuhan Silicon Valley Bank baru-baru ini.