Sesuai prediksi, Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%-5,5% pada hari Rabu (26/7/2023). Tingkat bunga The Fed saat ini pun merupakan yang tertinggi sejak tahun 2001.
Kenaikan suku bunga ini juga diharapkan menjadi kenaikan yang terakhir untuk tahun ini. Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell dalam konferensi pers mengisyaratkan masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga ke depannya. Menurutnya, inflasi saat ini masih jauh dari target The Fed. Sebagai informasi, inflasi AS melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni 2023 sementara tingkat pengangguran tercatat 3,6% pada Juni.
Powell pun mengatakan bahwa The Fed akan terus mempelajari data ekonomi untuk menentukan tingkat pengetatan kebijakan tambahan yang tepat untuk mencapai target inflasi di 2%. Data yang masuk nantinya akan menentukan apakah The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya lagi pada pertemuannya berikutnya pada September atau menahan kenaikkan.
Usai pengumuman The Fed, nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp 14.997 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada hari Kamis (27/7/2023) pagi. Rupiah pun tercatat menguat 26 poin atau plus 0,17% dibandingkan penutupan di hari sebelumnya. Sementara itu, dolar Hong Kong naik 0,09%, dolar Singapura naik 0,14%, ringgit Malaysia naik 0,50%, dan yuan China juga tercatat naik 0,19%.