[Medan, 06 Desember 2023] Kabar seru datang dari dunia kecerdasan buatan. Perusahaan kecerdasan buatan yang dimiliki oleh Elon Musk, xAI, memiliki rencana ambisius untuk menghimpun dana sebesar US$1 miliar dari investor saham, demikian terungkap dari dokumen baru yang diajukan.
Hingga saat ini, Musk telah berhasil mengumpulkan dana hampir mencapai US$135 juta, menurut dokumen yang diajukan pada hari Selasa kepada Securities and Exchange Commission. Sayangnya, dokumen tersebut tidak membocorkan nama-nama investor, membuat kita semua penasaran. Axios sebelumnya telah melaporkan mengenai pengajuan dokumen ini.
Musk, sang magnat teknologi, mendirikan xAI awal tahun ini dengan tujuan bersaing di ranah kecerdasan buatan generatif, bersaing dengan perusahaan lain seperti OpenAI, di mana Musk pernah menjadi salah satu pendirinya.
xAI telah meluncurkan produk pertamanya, sejenis chatbot bernama Grok, yang dilatih menggunakan data dari jaringan sosial X, yang juga dimiliki oleh Musk. Menurut situs web xAI, Grok “dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sentuhan kecerdasan dan memiliki sifat yang pemberontak.”
Pada bulan November, Musk mengungkapkan bahwa para investor saham di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, akan memiliki 25 persen saham di xAI. Ia juga menyatakan bahwa pengguna jaringan sosial yang mendaftar ke Premium+, langganan yang harganya dimulai dari US$16 per bulan di AS, akan mendapatkan akses ke Grok.
Musk telah secara terbuka dan kerap kali mengkritik OpenAI, start-up kecerdasan buatan yang paling terkenal dan pengembang ChatGPT, terutama setelah ia meninggalkan dewan pada tahun 2018. Kritik tersebut semakin memanas setelah OpenAI membentuk cabang yang berfokus pada keuntungan pada tahun berikutnya. Menurut pandangannya, OpenAI “efektif dikendalikan oleh Microsoft.” Microsoft telah menggelontorkan investasi sekitar US$13 miliar ke OpenAI.
Meskipun terlibat dalam proyek kecerdasan buatan, Musk telah menyatakan kekhawatiran mendalam tentang teknologi ini. Bersama sekelompok peneliti dan pemimpin industri teknologi pada bulan Maret, miliarder ini mendesak para pengembang untuk menghentikan pelatihan model kecerdasan buatan yang sangat canggih.
Selama pergantian dan pengembalian CEO OpenAI, Sam Altman, Musk menyatakan keinginannya untuk mengetahui alasan di balik pemecatan, jika dewan telah menemukan sesuatu yang berbahaya terkait kecerdasan buatan. “Saya pikir itu bukanlah hal sepele,” katanya dalam konferensi DealBook pekan lalu.
Tetap pantengin terus ya untuk kabar terbaru dari saga kecerdasan buatan ini! ????✨