[Medan|29 September 2023] Microsoft saat ini sedang menjelajahi inisiatif strategis yang bertujuan untuk menggabungkan energi nuklir ke dalam infrastruktur energi yang mendukung pusat data AI-nya, sebagai respons terhadap kebutuhan energi yang substansial yang terkait dengan menjalankan model-model canggih seperti ChatGPT.
Sejalan dengan upaya ini, organisasi ini telah memulai proses rekrutmen untuk peran utama yang berjudul “Principal Program Manager for Nuclear Technology.” Peran ini dirancang untuk mengawasi evaluasi komprehensif mengenai kelayakan dan kelangsungan energi nuklir sebagai sumber energi utama untuk pusat data yang menampung model-model AI. Penayangan pekerjaan terkait yang tersedia secara publik pada hari Kamis, menjadi bukti komitmen Microsoft untuk mengatasi tantangan energi yang terkait dengan operasi AI.
Seperti yang dilaporkan awalnya oleh CNBC, Microsoft mengarahkan perhatiannya ke penggunaan mikroreaktor dan Small Modular Reactors (SMR). Teknologi reaktor nuklir dengan skala kecil ini dikenal karena biaya yang efektif dalam hal konstruksi dan biaya operasional berkelanjutan, terutama jika dibandingkan dengan alternatif reaktor nuklir dengan skala yang lebih besar. Tujuan yang diharapkan adalah memanfaatkan mikroreaktor dan SMR untuk menyediakan daya yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan Cloud Microsoft dan infrastruktur AI secara efektif.
Sudah diakui bahwa model-model AI membutuhkan kapasitas komputasi yang ekstensif untuk berfungsi secara optimal. Analisis mendalam telah mengungkapkan bahwa operasi model-model seperti ChatGPT bisa melibatkan biaya operasional harian hingga $700.000, terutama karena biaya server yang substansial yang dikeluarkan. Penayangan pekerjaan ini lebih lanjut menandakan visi strategis Microsoft, di mana energi nuklir muncul sebagai solusi yang pragmatis untuk memenuhi tuntutan energi yang meningkat terkait dengan infrastruktur AI, menunjukkan dedikasi perusahaan untuk inovasi berkelanjutan dan efisiensi energi.
Konglomerat teknologi terkemuka, Microsoft, kabarnya telah menyelesaikan perjanjian finansial yang signifikan senilai $10 miliar dengan OpenAI, pencipta terkemuka ChatGPT. Perjanjian penting ini mencakup penyediaan layanan cloud oleh Microsoft, yang menjadi infrastruktur dasar yang memungkinkan operasi model AI canggih OpenAI.
Selain itu, Microsoft secara strategis mengintegrasikan teknologi terkini OpenAI ke mesin pencari Bing yang terkenal, memperkenalkan alat pencarian yang didorong AI lebih awal dalam tahun ini. Inisiatif ini menandakan komitmen Microsoft untuk memanfaatkan kemampuan OpenAI untuk meningkatkan produk dan layanan mereka sendiri.
Dalam beberapa waktu terakhir, ada kekhawatiran yang semakin meningkat mengenai dampak ekologis yang terkait dengan konsumsi energi besar dari AI generatif. Para ilmuwan dan analis telah melakukan penilaian yang menunjukkan bahwa proses pelatihan model-model seperti GPT-3 menghasilkan emisi lebih dari 550 ton karbon dioksida dan memerlukan penggunaan lebih dari 3,5 juta liter air yang mengagumkan. Hal ini menunjukkan urgensi untuk mengatasi dampak lingkungan dari teknologi AI.
Microsoft telah merespons kekhawatiran ini dengan melakukan komitmen teguh untuk mempercepat upaya yang bertujuan untuk memasok jaringan pusat data yang luas dengan sumber energi terbarukan. Sementara itu, perusahaan juga aktif terlibat dalam inisiatif yang dirancang untuk mengurangi emisi. Sebagai bagian dari tujuan keberlanjutan komprehensifnya, Microsoft telah menyatakan ambisinya untuk mencapai karbon negatif, positif air, dan nol limbah dalam operasi bisnis mereka pada tahun 2030.
Pada saat laporan ini dibuat, Microsoft belum mengeluarkan tanggapan resmi terhadap pertanyaan dari Insider, yang mencerminkan prioritasnya terhadap pertimbangan yang bijak dan mendalam dalam mengatasi masalah penting yang menarik perhatian publik.
Konglomerat teknologi terkemuka, Microsoft, dilaporkan telah menyelesaikan perjanjian finansial yang signifikan senilai $10 miliar dengan OpenAI, pencipta terkemuka ChatGPT. Perjanjian penting ini mencakup penyediaan layanan cloud oleh Microsoft, yang menjadi infrastruktur dasar yang memungkinkan operasi model-model AI canggih OpenAI.
Selain itu, Microsoft secara strategis mengintegrasikan teknologi terkini OpenAI ke mesin pencari Bing yang terkenal, memperkenalkan alat pencarian yang didorong AI lebih awal dalam tahun ini. Inisiatif ini menandakan komitmen Microsoft untuk memanfaatkan kemampuan OpenAI untuk meningkatkan produk dan layanan mereka sendiri.
Dalam beberapa waktu terakhir, ada kekhawatiran yang semakin meningkat mengenai dampak ekologis yang terkait dengan konsumsi energi besar dari AI generatif. Para ilmuwan dan analis telah melakukan penilaian yang menunjukkan bahwa proses pelatihan model-model seperti GPT-3 menghasilkan emisi lebih dari 550 ton karbon dioksida dan memerlukan penggunaan lebih dari 3,5 juta liter air yang mengagumkan. Hal ini menekankan urgensi untuk mengatasi dampak lingkungan dari teknologi AI.
Microsoft telah merespons kekhawatiran ini dengan membuat komitmen yang teguh untuk mempercepat upaya yang bertujuan untuk memasok jaringan pusat data yang luas dengan sumber energi terbarukan. Pada saat yang sama, perusahaan ini aktif terlibat dalam inisiatif yang dirancang untuk mengurangi emisi. Sebagai bagian dari tujuan keberlanjutan komprehensifnya, Microsoft telah menyatakan ambisinya untuk mencapai karbon negatif, positif air, dan nol limbah dalam operasi bisnisnya pada tahun 2030.
Pada saat laporan ini dibuat, Microsoft belum mengeluarkan tanggapan resmi terhadap pertanyaan dari Insider, yang mencerminkan prioritasnya terhadap pertimbangan yang bijak dan mendalam dalam mengatasi masalah penting yang menarik perhatian publik.