[Medan | 20 September 2024] Media sosial ramai membahas kebocoran data Wajib Pajak, termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari sejumlah tokoh penting. Kebocoran ini pertama kali diungkap oleh Teguh Aprianto, konsultan keamanan siber di Jakarta, melalui akun X pada Rabu (18/09/2024). Ia mengungkapkan bahwa 6 juta data NPWP diperjualbelikan seharga Rp 150 juta. Data yang bocor meliputi NIK, NPWP, alamat, nomor HP, email, dan lainnya.
Data yang bocor berasal dari tokoh-tokoh penting seperti Presiden Joko Widodo, Gibran, Kaesang, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Selain itu, data Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani dan Staf Khusus Yustinus Prastowo juga ikut bocor.
Diduga, kebocoran ini dilakukan oleh Bjorka, peretas yang juga menyerang data masyarakat Indonesia pada 2022. Menanggapi hal ini, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak, Dwi Astuti, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki informasi kebocoran tersebut.