[Medan| 04 Juni 2024] Setelah viral tagar “All Eyes on Rafah” di media sosial, kini viral tagar “All Eyes on Papua” yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tagar All Eyes on Papua ini pun merupakan salah satu cara untuk mendapatkan perhatian masyarakat Indonesia terkait hutan Papua yang disebut akan menjadi lahan perkebunan sawit.
Sebagai informasi, sebuah perusahaan asal Malaysia bernama PT Indo Asiana Lestari (IAL), berencana mengubah hutan adat di Papua yang seluas 36 ribu hektar menjadi perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Luas itu pun setara dengan setengah dari Jakarta, dan jika pembabatan terjadi, maka hilangnya hutan Papua diproyeksikan akan menghasilkan emisi 25 juta ton karbon dioksida.
Suku Awyu di Boven Digoel, Papua Selatan, dan Suku Moi di Sorong, Papua Barat Daya, sebenarnya sudah cukup lama berjuang mempertahankan tanah leluhur mereka. Berbagai upaya pun sudah dilakukan, mulai gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) hingga terakhir ke Mahkamah Agung (MA). Namun, pemerintah seolah-olah lebih mengutamakan investasi ketimbang keadilan bagi rakyatnya. Mereka pun menuntut agar izin IUP IAL dicabut dan hak-hak mereka atas hutan adat diakui.