[Medan| 10 Maret 2024] Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu, kembali menjadi sorotan usai menyebut bulan Ramadan seharusnya dihapuskan karena eskalasi Israel-Palestina kerap terjadi selama bulan tersebut. Pernyataan Eliyahu ini pun muncul ketika Israel menyatakan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat dan Gaza selama Ramadhan sebagai akibat dari perang yang sedang berlangsung, serta rencana pembatasan akses Israel ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci itu, yang akan dimulai sekitar 10 Maret 2024.
Menanggapi pernyataan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel menyatakan bahwa seruan Israel untuk menghapus Ramadan sangat aneh dan tidak dapat diterima secara logika apapun. Larangan tersebut dianggap melanggar prinsip-prinsip toleransi yang seharusnya dijunjung tinggi secara global, dan dianggap sebagai pelecehan terhadap ajaran agama atau kepercayaan lain yang dapat memicu eskalasi ketegangan yang lebih parah.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas warga Palestina akibat tindakan pasukan Israel sejak 7 Oktober telah mencapai 30.631 orang.