[Medan | 31 Januari 2024] PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pengembangan real estat ini berhasil mencatatkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp 9,5 triliun pada tahun 2023. Angka ini melampaui target yang telah ditetapkan oleh BSDE pada tahun tersebut, yaitu sebesar Rp 8,8 triliun.
Pencapaian positif ini didorong oleh penjualan dalam segmen residensial, yang mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 5,01 triliun atau 53% dari total prapenjualan sepanjang tahun 2023. Adapun, Proyek BSD City masih menjadi kontributor terbesar untuk prapenjualan segmen residensial. Sebagian besar prapenjualan residensial bersumber dari penjualan produk unggulan di BSD City seperti Enchante, Eonna, Hierra, Tanakayu, Terravia, dan Nava Park.
Sementara, penjualan prapenjualan komersial, termasuk lot komersial, apartemen dan ruko, membukukan angka prapenjualan sebesar Rp 2,62 triliun atau setara 28% dari total prapenjualan. Secara rinci, penjualan dalam segmen komersial ini terdiri dari prapenjualan ruko sebesar Rp 1,42 triliun, prapenjualan lot komersial sebesar Rp 759 miliar, dan prapenjualan unit apartemen sebesar Rp 441 miliar.
Kenaikan marketing sales BSDE tersebut membuat pencapaian kinerja pada kuartal IV-2023 sebesar Rp 2,75 triliun, lebih tinggi 40% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 1,96 triliun. Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh menilai bahwa marketing sales yang stabil di kuartal IV-2023 menjadi hal yang positif di tengah tantangan likuiditas yang ketat dan daya beli masyarakat yang masih lemah secara umum.
Sementara berdasarkan laporan keuangannya, saham BSDE berhasil mencetak peningkatan laba bersih sebesar 92,64% menjadi Rp1,77 triliun pada kuartal III-2023. Kenaikan laba bersih ini pun didorong oleh pendapatan usaha BSDE yang naik 2,28% year-on-year (YoY) menjadi Rp7,3 triliun. Adapun Kontribusi terbesar pendapatan usaha perseroan bersumber dari segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title yang mencapai 82,57% dari total pendapatan, yakni Rp 6,03 triliun.