[Medan | 9 Juli 2024] Saham perusahaan konstruksi, khususnya BUMN Karya, kembali menunjukkan peningkatan pada perdagangan hari Senin (8/7/2024). Adapun saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 34,75% ke level Rp 190 per saham, kemudian saham PT PP Tbk (PTPP) naik 21,69% ke level Rp 404 per saham, dan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 18,92% ke level Rp 264 per saham.
Sebagai informasi, sebelumnya pada 29 Juni 2024, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan kesiapan ADHI dan perusahaan BUMN lainnya untuk memenuhi berbagai fasilitas, termasuk proyek infrastruktur dan konstruksi, dalam rangka pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).
Adapun saat ini proyek dan training center PSSI yang dibangun oleh ADHI telah berprogres hingga 96,6%. Rumah tapak jabatan menteri yang dibangun secara KSO oleh ADHI juga telah dipastikan siap huni untuk kegiatan pelaksanaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada Agustus mendatang di IKN. Sementara itu, proyek lapangan upacara dan istana negara yang dibangun secara KSO oleh PTPP dan WIKA telah berprogres hingga 77,9% , atau di atas target sebelumnya 73%.
Selain tersengat dari sentimen IKN, WIKA hingga Mei 2024, tercatat telah menggenggam kontrak baru sebesar Rp 8,86 triliun. Kontribusi terbesar kontrak baru itu datang dari segmen industri, disusul segmen infrastruktur dan gedung, dilanjutkan segmen properti, dan EPCC. Perolehan kontrak baru tersebut sekaligus membuat posisi kontrak di tangan WIKA saat ini meningkat menjadi Rp 52,31 triliun di mana sebesar 97% memiliki pola pembayaran termin bulanan, sesuai stream penyehatan yang dijalankan perseroan.
Sementara itu, PTPP hingga Mei 2024 berhasil mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp 8,9 Triliun hingga periode bulan Mei 2024. Pencapaian tersebut meningkat sebesar 31,35 % dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (yoy) senilai Rp 6,7 Triliun. Selain itu, PTPP juga telah memenuhi kewajiban jatuh tempo Obligasi Berkelanjutan III Tahap I tahun 2021 Seri A senilai Rp 850 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 Seri A senilai Rp 400 miliar pada 2 Juli 2024.
Adapun ADHI hingga Juni 2024 tercatat membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 10,2 triliun. Realisasi ini naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang sebesar Rp 9,4 triliun. Selain itu, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA- untuk rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV senilai maksimal Rp 5 triliun. Dalam laman resminya tertanggal 28 Juni 2024, Pefindo menyampaikan bahwa dana ini akan digunakan ADHI untuk pembiayaan kembali utang jatuh tempo dan modal kerja.