[Medan | 1 Oktober 2024] Indeks Nikkei 225 Stock Average mengalami penurunan sebesar 4,3% pada awal perdagangan Senin (30/9/2024) di Tokyo. Penurunan ini terjadi setelah kemenangan mengejutkan Shigeru Ishiba atas Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan partai yang berkuasa, yang mengecewakan investor yang mengharapkan adanya stimulus moneter lebih banyak dari pesaingnya.
Shigeru Ishiba, yang merupakan mantan menteri pertahanan, dijadwalkan akan dilantik sebagai perdana menteri pada Selasa (1/10). Setelah kemenangannya, Ishiba menyatakan bahwa kebijakan moneter umumnya akan tetap longgar, namun ia tidak menutup kemungkinan adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut yang saat ini masih mendekati nol.
Bank of Japan (BOJ) mengakhiri kebijakan suku bunga negatif pada bulan Maret dan menaikkan suku bunga pinjaman jangka pendek menjadi 0,25% pada bulan Juli, menandai perubahan signifikan dari program stimulus yang telah berlangsung selama satu dekade. Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, telah menunjukkan kesiapan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika Jepang menunjukkan kemajuan dalam mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan, sesuai dengan proyeksi dewan.
Ishiba mengungkapkan pada bulan Agustus bahwa BOJ berada di “jalur kebijakan yang tepat” dengan mengakhiri suku bunga negatif dan mendukung normalisasi kebijakan moneter lebih lanjut. Langkah tersebut dianggap dapat meningkatkan daya saing industri. Namun, dalam sebuah wawancara bulan ini, ia menegaskan bahwa Jepang harus memprioritaskan keluar sepenuhnya dari deflasi dan memperingatkan adanya tanda-tanda kelemahan dalam konsumsi.