[Medan | 18 Oktober 2024] Harga emas dunia mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada Kamis (17/10/2024), mencapai US$ 2.679,89 per troy ons, meningkat 0,22% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, emas naik 1,75%, dan dalam sebulan, melonjak 4,69%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa harga emas dapat menembus US$ 2.712 per troy ons dalam waktu dekat, dengan salah satu faktor pendorong utama kenaikan harga emas adalah spekulasi terkait penurunan suku bunga The Fed.
Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November mencapai 90,7%, jauh meningkat ketimbang sepekan lalu yaitu 80,3%.
Selain itu, Ibrahim juga mencatat bahwa inflasi Inggris yang stabil dan cenderung menurun memberikan indikasi bahwa Bank of England (BoE) kemungkinan akan menurunkan suku bunga sebesar 50-60 basis poin pada Oktober ini. Ketegangan geopolitik yang memanas turut menjadi pendorong kenaikan harga emas. Selain itu, permasalahan ekonomi di China juga berkontribusi pada peningkatan permintaan emas.
Menurut Ibrahim, meskipun pemerintah China telah memberikan stimulus ekonomi, disinflasi masih terjadi, mengindikasikan adanya permasalahan yang berkelanjutan pada perekonomian China. Pemerintah China juga sedang mengadakan lelang obligasi senilai 6 triliun yuan, yang menyebabkan investor beralih ke emas.