IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Tarif Impor AS Dimulai, Rupiah Bakal Tertekan?

By Aurelia Tanu 4 months ago Ekonomi
Image source: AP/ tribunnews.com
SHARE

[Medan | 3 Februari 2025] Nilai tukar rupiah diprediksi mengalami pelemahan pada Senin (3/2/2025), seiring dengan dimulainya kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan rupiah akan tertekan di awal pekan karena kekhawatiran terhadap dampak tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Selain itu, rilis data inflasi PCE AS menunjukkan bahwa tingkat inflasi masih berada di atas target The Fed sebesar 2%.

Sebagai informasi, Trump telah resmi menandatangani perintah untuk mengenakan bea masuk sebesar 10% pada semua impor dari Tiongkok mulai 1 Februari 2025. Selain itu, perang dagang juga diperluas ke Meksiko dan Kanada dengan tarif impor sebesar 25%.

Sementara itu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS, yang mengecualikan sektor makanan dan energi, tercatat meningkat 0,2% secara bulanan dan tumbuh 2,8% secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi pasar. Inflasi AS yang masih bertahan di atas 2% menjadi indikasi bahwa The Fed belum akan segera memangkas suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya menyatakan bahwa bank sentral masih memerlukan bukti lebih lanjut mengenai penurunan inflasi sebelum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.

Lukman juga menanggapi laporan rupiah sempat menyentuh Rp 8.000 per dolar AS sebagai kesalahan data, yang tidak berdampak pada prospek nilai tukar. Seperti mata uang emerging market lainnya, rupiah masih rentan terhadap tekanan eksternal.

Dalam pekan mendatang, investor akan menghadapi berbagai rilis data ekonomi penting, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari AS, data yang akan dirilis mencakup ISM manufaktur dan jasa, sementara dari Tiongkok, investor akan mencermati data PMI manufaktur dan jasa. Dari dalam negeri, pasar akan menunggu data inflasi Indonesia, pertumbuhan PDB, serta cadangan devisa yang akan diumumkan pekan depan.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin, menilai bahwa kebijakan fiskal Donald Trump yang menerapkan tarif impor tinggi terhadap sejumlah negara dapat memengaruhi pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama serta mata uang negara berkembang. Jika tarif impor menyebabkan inflasi AS sulit mencapai target 2%, The Fed kemungkinan besar akan memilih untuk menahan suku bunga lebih lama.

Nanang memperkirakan rupiah akan bergerak dalam tren melemah pada awal pekan depan, dengan rentang pergerakan diproyeksikan berada di kisaran Rp 16.270 hingga Rp 16.340 per dolar AS.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: mata uang Rupiah, perang dagang, Rupiah, rupiah hari ini, Trump Tarif
Aurelia Tanu February 3, 2025 February 3, 2025
Previous Article Begini Proyeksi IHSG di Bulan Februari 2025
Next Article Goldman Sachs Prediksi Emas Bisa Tembus US$3.000/ Troy Ounce di 2025
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?